Berhubung sekarang lagi bulan puasa, aku sekarang mau share tentang hidangan atau makanan yang biasanya aku temukan hanya di bulan puasa. Actually bisa saja sih hidangan ini dibuat di luar bulan puasa hanya saja kebiasaan di kampungku memang seperti itu. Makanan apa sih? pelecing kangkung? Ah biasa, biar nggak bulan puasa ini mah makanan wajib warga Lombok. Meski demikian pelecing kangkung juga tetap menjadi favorit menu buka puasa di Lombok. Nah ada yang pernah mendengar daun bebele? urap bebele? Nggak ada ya? Yasudah kalo nggak ada. Oke Sip.
Umumnya daun bebele itu disebut daun pegagan. Ada juga yang menyebutnya daun kaki kuda karena bentuknya memang mirip seperti telapak kaki kuda.
Ya tapi di Lombok disebut daun bebele. Biasanya tumbuh liar di pematang-pematang sawah. Daun ini bernama latin Centella Asiatica. Gila namanya anggun banget ya! Dan ternyata sangat bermanfaat juga. Menurut orang-orang di Kampungku, katanya bisa nyembuhin panas dalam, nyembuhin sakit perut dan nyembuhin luka. Tapi biar pastinya aku nanyain ke Mpok Gugel juga biar lebih pasti. Dan waw benar ternyata daun bebele ini banyak banget manfaatnya dan kaya akan antioksidan. Bisa buat bersihin darah, melancarkan peredaran darah, penurun panas, menghentikan pendarahan (yang ini beneran), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, anti alergi dan macem-macem. Keren banget kaaaan!!!! Dan ternyata orang-orang di Kampungku beneran loh daun ini bisa buat nyembuhin luka. Karena Bebele ini mengandung Glikosida Triterpenoida yang disebut Asiaticoside dan merupakan antilepra sebagai penyembuh luka yang sangat luar biasa. Kereeeeeeen!!!! Nggak nyangka ini tanaman fungsinya sehebat itu.
Daun bebele biasanya nggak dimasak, alias jadi lalapan. Rasanya memang sedikit pahit karena menurut Mpok Gugel, bebele ini mengandung zat Vellarine yang membuat daun ini terasa pahit. Tapi ada tips nih kalo mau nyari bebele yang nggak pahit sebaiknya jangan memetik Bebele yang tumbuh di bawah tanaman Lego. Bukan mainan plastik yang disusun-susun itu loh ya. Tetapi Lego adalah semacam tanaman yang dipakai untuk mengusir nyamuk. Dulu aku pernah nyobain. Daun Bebele yang tumbuh di bawah tanaman Lego kadang besar-besar dan lebar-lebar dan benar saja rasanya memang pahit.
Pengolahannya pun sangat sederhana. Bumbunya hanya kelapa parut dan sambal. Di mana sambal ini dibuat dari cabe, garam, terasi, dan bawang merah. Bebele-nya nggak perlu dimasak. Setelah dibersihkan, kita hanya perlu mengiris Bebele tersebut kecil-kecil dan mencampurkannya dengan parutan kelapa serta sambal tadi. Yumyumyum…..terasa lebih mantap bila ditambah dengan irisan kacang panjang dan terong mentah. Dijamin buka puasa menjadi lebih seru.
https://www.instagram.com/p/BVUa-vhgNIy/?utm_source=ig_web_copy_link
Bebele ini kalo aku bilang hidangan wajib di Lombok, khususnya di kampungku. Jaman masih SD, sore-sore uda nyari bebele segar buat buka puasa. Tapi seiring perkembangan jaman ya, bebele udah mulai jarang ditemukan. Seperti puasa tahun lalu saja, sampai terjun ikutan nyari ke sawah dan memang benar-benar udah mulai jarang. Langka! Udah berasa kayak komodo aja perlu dilestarikan! Kadang ulah orang yang kurang bertanggung jawab di mana ketika mereka memetik daun bebele tersebut langsung beserta akar-akarnya bukan hanya daunnya saja. Jadi nggak heran kenapa bebele menjadi sangat jarang dan langka atau bahkan bisa saja punah.
Sebenarnya kapanpun kita makan Bebele nggak masalah sih dan nggak harus pada bulan puasa saja. Tapi ini udah kayak semacam tradisi gitu di kampungku. Jadi kalo bebele nggak ada di menu hidangan buka puasa berasa ada yang kurang.
Kalo hidangan khas bulan puasa di daerah kamu apa?